Malam itu bulan dan bintang bersinar terang
Menerangi dinding hati yang sedang bimbang
Mengarungi malam yang panjang dengan sebuah angan
Membangun jalan menuju singgasana kebahagiaan
Suasana hati yang liar bagai kuda yang lepas kendali
Memaksaku bekerja ekstra agar tak sampai menabrak batas nurani
Rasa yang dulu pernah singgah dan memberi warna dikala gundah gulana
Perasaan suka beriring hasrat atas nama cinta
Dalam keheningan malam sempat terbesit sebuah kata dalam kepala
Sebuah kata dengan berjuta makna, cinta
Mungkin kini aku sedang jatuh cinta pada sosok anggun sang dewi bulan
Yang memancarkan sinar keindahan disetiap malam
Dingin kabut malam menyelimuti malamku dalam singgasana keabadian
Mengukir sebuah angan dan impian bersama sang dewi bulan
Meski halangan dan rintangan menghadang bak karang dilautan
Akan tetap kuterjang dengan segala daya dan pancaran cahaya sang dewi bulan
Dalam sebuah perjalanan pencerahan hati dan karsa
Melintasi segala tahapan perenungan dan pemaknaan kata cinta
Aku merasakan ada sesuatu yang hilang dari dalam jiwa
Sumber cahaya yang tak pernah padam bagai sang dewi bulan
Terlepas dari perenungan dan pemaknaan sebuah kata, cinta
Seketika aku pun tersentak ketika hati ini terhempas keujung pulau
Dalam keraguan aku pun terdiam dalam keabadian
Tak sanggup lagi untuk menelusuri jejak keberadaan hati itu
Bibir ini terlalu arogan untuk mengungkapkan kata berjuta makna, cinta
Pada sang dewi bulan penerang setiap malam
Ketakutan turut hadir mewarnai perasaan
Walau kenyataan takkan seburuk ketakutan yang terbesit dalam angan
Namun itu tetap tak ku lakukan karena aku takut sang dewi bulan tak lagi bersinar
Malang, April 2012
Malang, April 2012
0 Pesan:
Posting Komentar