Mentari senja menatap sinis dari atas jendela
Bak meragukan keyakinanku atas komitmen kita
Aku terdiam pasrah menanti hari ini segera berganti
Agar aku tak pernah merasakan sakit itu lagi
Semuanya masih tetap sama
Sifat, gaya dan kelakuan yang tak pernah berubah
Entah itu karakter atau memang sikapnya seperti itu
Aku tak tahu dan aku tak mau tahu dengan semua itu
Sejak tragedi malam berselimut kabut dan ditemani setitik api
Aku yakin bahwa ini bukan kali pertama terjadi
Pasti pernah terjadi namun tak ada yang berani untuk menyikapi
Rasa ingin menang sendiri dan tak mau peduli dengan kondisi yang terjadi
Ku akui memang kau sebagai empu disini
Namun bukan berarti kau bebas sesuka hati
Memaksakan kehendakmu untuk dituruti
Setelah kau hina dan kau injak-injak harga diri
Sedikitpun aku sudah tak peduli
Namun aku harus memaksakan diri untuk sekedar menampakkan diri
Demi setitik perjuangan mengasah diri yang pernah kulalui
Dan keberlangsungan estafet perjalanan gerbong lusuh kami
Dilema membara dalam dada
Emosi tak terkendali dalam kepala
Dan aku pun terus bersenggama dengan kenyataan ini
Tetapi hanya gumam yang keluar dari mulut hina ini
Gumam gumam menggumam tanpa henti
Namun itu semua tak berarti
Bak onani yang hanya bisa kunikmati sendiri
Tanpa ada langkah berarti untuk merubah kondisi ini
Sebenarnya tak banyak yang ku inginkan
Cukup beri sedikit kami ruang untuk belajar
Mewujudkan mimpi-mimpi yang telah kami rajut bersama
Memang tak sempurna namun tak ada salahnya mencoba
Tuhan hanya kepadamu kami berpasrah
Semoga kau tak mengutuk kami yang hina
Karena membangkang pada kenyataan yang kami terima
Aku mohon ampunilah sikap kita
Malang, November 2012
2 Pesan:
dilema disebabkan kebingungan mau kemana dan bagaimana, kunjungan juga ya ke blog saya myfamilylifestyle.blogspot.com
sabar jangan dilema semuanya akan terselesaikan .... banyaklah berdoa dan berusaha . terimakasih kunjungan perdana nih .. ditunggu kunjungannya di blog saya ..
Posting Komentar