Apa sih galau itu? pastinya kalian sudah sering dengar kata itu, galau adalah keadaan dimana seseorang menjadi murung secara mendadak bisa dibilang mumet banyak pikiran yang di sebabkan karena kita banyak memikirkan sesuatu yang nggak jelas, jadi pada intinya galau itu adalah keadaan dimana kita jadi sedih dan murung karena memikirkan sesuatu atau melankolis istilah kerennya. Galau sepertinya memang lagi ngetrend saat ini, terutama di kalangan remaja dan pelajar. Setiap melihat orang lagi mojok atau menyender di pojokan ruang kelas disebutnya galau, orang lagi nangis dibilangnya galau.
Apakah benar kata galau telah digunakan dengan tepat sesuai peruntukkannya?, mari kita coba untuk menelusurinya kedalam kamus pada halaman 407 Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV (2008), dijelaskan galau berarti kacau (tentang pikiran); bergalau berarti (salah satu artinya) kacau tidak keruan (pikiran); dan kegalauan berarti sifat (keadaan hal) galau. Merujuk ke defenisi tersebut keadaan galau adalah saat pikiran sedang kacau tak keruan, atau orang yang tengah galau pasti pikirannya sedang kacau. Kacau dalam kamus diartikan (salah satunya, terutama berkaitan dengan pikiran) kusut (kalut) tidak keruan. Contoh kalimatnya adalah Pikirannya bertambah kacau mendengar berita itu.
Menurut saya galau bukan kata yang pas untuk menunjukkan sebuah keadaan pikiran yang tengah tidak dalam keadaan baik, karena kata kacau yang lebih tepat dengan suasana kalang kabut dan kusut. Mengecek ke Google Translate dan buku Kamus Indonesia-Inggris John M. Echols dan Hasan Shadily, bahasa Inggris galau adalah hubbub dan confusion, artinya galau lebih dekat dengan suasana pikiran yang tengah bingung. Didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyediakan kata lain yang lebih tepat yaitu kata gundah yang berarti sedih, bimbang, gelisah. Apabila dilengkapi menjadi gundah gulana yang berarti keadaan sangat sedih atau sedih dan lesu, jadi untuk suasana hati yang sering disebut tengah galau rasanya lebih pas bila mengatakannya tengah gundah.
Galau itu sebenanya baik atau tidak sih..?
Kembali lagi ke atas, galau itu baik jika disikapi sebagai bahan introspeksi diri, merunut kembali apa yang sudah kita lakukan dan apa yang kita rencanakan sehingga membuat hati kita tidak tenang dan dari ketidak tenangan itu kita dapat belajar sehingga kita menemukan ketenangan kita lagi. Tapi, jika semua galau disikapi dengan kenyamanan maka berhati-hatilah lama-lama kita akan termakan galau dan benar-benar menjadi galau. Bukankah hidup ini cuman satu kali, jangan mau di tindas sama galau.
Sadarkah bahwa galau hanyalah sugesti kita?
Cobalah ketika kita merasa susah, sulit, bingung dan sejenisnya lapangkan hati, bebaskan fikiran, jangan sampai kegalauan jadi raja di hati kita karena sesungguhnya hati ini milik kita dan pasti kita bisa bikin hati kita seperti apa. Tarik nafas dalam-dalam, tahan beberapa saat kemudian hembuskan dengan mengucap Bismillah, hilangkan semua energi negatif dalam diri kita dan pikiran kita.
Salam G.A.L.A.U (God Always Listening And Understanding)
0 Pesan:
Posting Komentar