Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang. Masalah yang selalu terdapat dalam membahas fungsi kepemimpinan adalah hubungan yang melembaga antara pemimpin dengan yang dipimpin menurut rules of the game yang telah disepakati bersama. Seseorang pemimpin selalu melayani bawahannya lebih baik dari bawahannya tersebut melayani pemimpinnya. Pemimpin memadukan kebutuhan dari bawahannya dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan masyarakat secara keseluruhannya.
Dari batasan kepemimpinan sebagaimana telah disebutkan di atas seseorang dikatakan pemimpin apabila dia mernpunyai pengikut atau bawahan. Bawahan ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam setiap organisasi selalu terdapat hubungan formal dan hubungan informal, hubungan formal melahirkan organisasi formal dan hubungan informal melahirkan organisasi informal. Kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang resmi yang diangkat dalam jabatan kepemimpinan.
Pola kepemimpinan tersebut terlihat pada berbagai ketentuan yang mengatur hirarki dalam suatu organisasi. Kepemimpinan formal tidak secara otomatis merupakan jaminan akan diterima menjadi kepemimpinan yang “sebenarnya” oleh bawahan. Penerimaan atas pimpinan formal masih harus diuji dalam praktek yang hasilnya akan terlihat dalam kehidupan organisasi apakah kepemimpinan formal tersebut sekaligus menjadi kepemimpinan nyata.
Kepemimpinan informal sering juga disebut dengan istilah headship. Kepemimpinan informal tidak didasarkan pada pengangkatan, dan jenis kepemimpinan ini tidak terlihat pada struktur organisasi. Efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan nyata dan penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan seseorang. Biasanya kepemimpinan informal didasarkan pada beberapa kriteria diantaranya adalah sebagai berikut :
Kepemimpinan informal sering juga disebut dengan istilah headship. Kepemimpinan informal tidak didasarkan pada pengangkatan, dan jenis kepemimpinan ini tidak terlihat pada struktur organisasi. Efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan nyata dan penerimaan dalam praktek atas kepemimpinan seseorang. Biasanya kepemimpinan informal didasarkan pada beberapa kriteria diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan “memikat” hati orang lain
2. Kemampuan dalam membina hubungan yang serasi dengan orang lain
3. Penguasaan atas makna tujuan organisasi yang hendak dicapai
4. Penguasaan tentang implikasi-implikasi pencapaian dalam kegiatan-kegiatan operasional
5. Pemilihan atas keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain
Namun demikian sebenarnya kepeminpinan itu sendiri masih merupakan suatu konsep yang sulit diterangkan atau merupakan sebuah “kotak hitam” (black box) yang sangat indah. Sebelum menganalisa kedudukan kepemimpinan dalam suatu organisasi perlu ditelusuri dulu perkembangan teori kepemimpinan yaitu :
1. Teori sifat kepemimpinan
2. Teori kelompok
3. Teori situasional (contingency)
4. Teori path-goal
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong sebagai pemirnpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya memang telah diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja. Pengambangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai berikut :
a) Pendidikan umum yang luas
b) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga
c) Kemampuan berkembang secara mental
d) Ingin tahu
e) Kemampuan analistis
f) Memiliki daya ingat yang kuat
g) Mempunyai kapasitas integratif
h) Keterampilan berkomunikasi
i) Keterampilan mendidik
j) Personalitas dan objektivitas
k) Pragmatismo
l) Mempunyai naluri untuk prioritas
m) Sederhana
n) Berani
o) Tegas dan sebagainya
Tipe-tipe kepemimpian seseorang dalam suatu organisasi, antara lain :
1. Tipe Otokratik, Adalah tipe sorang pemimpin yang egois dan otoriter
2. Tipe Paternalistik, Adalah tipe seorang pemimpin yang hanya terdapat di lingkungan trasisional, contohnya : tokoh adat , ulama, dan para guru
3. Tipe Kharismatik, Adalah tipe seorang pemimpin yang mempunya daya tarik sendiri pada pemimpin tersebut sehingga menimbulkan simpati kepada organisasinya
4. Tipe Laissez Faire, Adalah tipe seorang pemimpin yang berpandangan bahwa organisasinya akan berjalan secara lancar karena anggotanya yang terdiri dari orang – orang dewasa yang sudah memiliki tujuan organisasi.
5. Tipe Demokratik, Adalah tipe seorang pemimpin yang disegani bukan ditakuti karena melakukan manusia dengan cara manusiawi dan menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
Teori mengenai kriteria kepemimpinan, antara lain :
1. Teori Genetic, bahwa seorang akan mempunyai bakat pemimpin dari sejak ia dilahirkan, artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin
2. Teori Sosial, penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu
3. Teori Ekologis, teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial. Seorang pemimpin yang baik adalah orang yang mempunyai bakat pemimpin dan bakat itu diasah lagi melalui pendidikan maupun pengalaman-pengalaman yang telah ia lakukan.
0 Pesan:
Posting Komentar